Sebagai siswa dengan kepribadian nakal dan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mengurus dirinya sendiri, prestasi akademik Meru Ayase selalu berada di peringkat terbawah di kelas.
Untuk membantunya berkembang tanpa melakukan apa pun yang memengaruhi peringkat kelas, Wali kelas memutuskan untuk menghabiskan waktu luangnya dengan memberikan les tambahan di rumah.
Namun hal tersebut tidak mengubah Meru Ayase, malah malah kontraproduktif. Dia menggunakan tubuhnya yang lentur dan keterampilan bercinta yang luar biasa untuk merayu gurunya. Dihadapkan pada godaan untuk menjadi siswa yang lembut, sulit baginya untuk tetap waspada dan membuat keputusan yang bijaksana.
Keduanya terus menerus berhubungan seks. pada hari les sepulang sekolah sejak saat itu.